Hadits mubham adalah: “hadits yang di dalam matan dan sanadnya terdapat
seorang perawi yang tidak disebut namanya”
Contoh mubham matan
ل
الله صلعم
را ي رجلا يسوق بد نة فقال:اركبها............(البخاري) عن
ابي هر ير ة ان رسو
Artinya: Dari Abi Hurairah, bahwa rasulullah saw. Melihat seorang laki-laki
mengiringi seekor unta qurban. Maka Nabi berkata kepadanya: “
Tunggangilah dia……..”
1. Perkataan “seorang laki-laki” yang ada di matan itu, namanya tersembunyi,
tidak disebut oleh Abu Hurairah;
2. Mubham pada matan, kalau sanadnya sudah sah, boleh dipakai, yakni tidajk
teranggap lemah, karena yang tersembunyi itu tidak menjadi pokok masalah.
Boleh jadi ”seorang laki-laki” itu orang yang boleh dipercaya, tetapi boleh
jadi juga tidak. Maka hal ini tidak merusak atai menjadikan hadits ini lemah,
karena ia bukan jadi pokok pembicaraan.yang menjadi pokok, ialah orang yang
menceritakanya, yaitu Abu Hurairah.
Sebab – Sebab ketidaktahuan akan kondisi perawi
1. Banyak sebutan untuk perawi.mulai dari nama, kun-yah,
gelar,sifat,pekerjaan sampai nasabnya. Contoh misalnya seorang perawi yang
bernama :Muhammad bin As-Sa’ib bin Bisyr Al-Kalbi” karena sebagai ulama’ hadits
menhubungkan namanya dengan nama Kakeknya, sebagian yang lain menakanya dengan
julukan “Hammad bin As-Sa’id”, sedangkan yang lain memberinya kun-yah dengan
Abu An-Nadhr,Abu Sa’id dan Abu Hisyam.
2. Sedikitnya riwayat seorang perawi dan sedikit pula orang yang
meriwayatkan hadits darinya.
3. Ketidak jelasan penyebutan namanya. Seperti seorang perawi berkata, “seseorang,
Syekh atau sebutan yang lain telah mengabarkan kepadaku.”
0 komentar:
Posting Komentar